Grup I dan Grup L Jadi Sorotan: Inikah Dua Grup Neraka Piala Dunia 2026?

Liputan6.com, Jakarta - Drawing Piala Dunia 2026 langsung memunculkan satu pertanyaan besar, grup mana yang layak menyandang predikat grup neraka? Dengan jumlah peserta meningkat menjadi 48 negara, komposisi grup berubah dan keseimbangan menjadi lebih merata.

Dalam format baru yang membagi peserta ke dalam 12 grup, tidak semua grup memiliki tim unggulan yang jelas. Situasi ini membuat analis dan penggemar menyoroti beberapa grup yang dianggap lebih berat dari yang lain. Beberapa kombinasi kekuatan bahkan disebut melampaui standar turnamen-turnamen sebelumnya.

Sabtu 6 Desember 2026, setelah drawing dilakukan, ada dua grup yang muncul sebagai kandidat terkuat untuk predikat grup neraka. Keduanya menghadirkan persaingan ketat, kualitas individu tinggi, dan potensi kejutan besar sejak laga pertama.

• Prancis
• Senegal
• Bolivia / Irak / Suriname
• Norwegia

Group I pantas diperhatikan karena dihuni kombinasi tim dengan kualitas berbeda namun sama-sama berbahaya. Posisi ini menjadikan setiap pertandingan memiliki bobot besar bagi seluruh peserta. Situasi tersebut memperkuat citra grup ini sebagai salah satu yang paling sulit.

Prancis hadir sebagai unggulan utama berkat kedalaman skuad dan pengalaman di level tertinggi. Senegal membawa status sebagai kekuatan besar Afrika, sementara Norwegia dipimpin Erling Haaland dan Martin Odegaard yang mampu mengubah jalannya pertandingan.

Tim keempat di grup ini adalah pemenang FIFA Play-Off 2, yaitu antara Bolivia, Irak, atau Suriname. Ketiga tim ini menambah ketidakpastian karena karakter permainan yang kuat dan penuh determinasi.

Mulai dari Prancis hingga Norwegia, tidak ada pertandingan yang benar-benar aman. Semua tim memiliki peluang melaju atau tersingkir lebih cepat, sebuah kondisi yang menggambarkan esensi grup neraka dalam format kompetisi global.

Apalagi, grup ini memungkinkan pertemuan dua penyerang top kelas dunia sekarang, yaitu Kylian Mbappe dan Erling Haaland yang akan bersaing mencetak gol.

• Inggris
• Kroasia
• Ghana
• Panama

Group L menawarkan keseimbangan kekuatan yang bahkan dinilai lebih merata dibandingkan Group I.

Komposisi tim tidak hanya menghadirkan favorit, tetapi juga rival yang siap memberikan perlawanan di setiap laga. Faktor tersebut menjadikan persaingan lebih sulit diprediksi.

Inggris menjadi magnet utama dengan kedalaman skuad dan reputasi sebagai kandidat juara. Kroasia membawa konsistensi di babak gugur dari edisi sebelumnya, sedangkan Ghana dikenal sebagai tim cepat dan agresif yang kerap merepotkan lawan dari Eropa. Panama dikenal sebagai underdog yang memiliki organisasi permainan yang mampu merusak rencana besar tim lain.

Tidak ada tim yang benar-benar aman di grup ini. Tiga negara memiliki peluang juara grup, sementara Panama berpotensi mencuri poin yang menentukan nasib siapa pun di penghujung fase grup.