Heboh Penemuan Nyamuk di Islandia, Malaria hingga Zika Masih Belum Jadi Ancaman

1 month ago 34

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, dunia dihebohkan dengan pernyataan para ilmuwan yang menemukan tiga ekor nyamuk di Islandia. Bagaimana tidak? Suhu dingin yang ekstrem seharusnya membuat nyamuk sulit untuk berkembang biak. Oleh sebab itu, fenomena ini menjadi penemuan pertama yang terkonfirmasi.

Melansir dari Times of India pada Sabtu, 25 Oktober 2025, nyamuk-nyamuk tersebut diketahui ditemukan oleh salah satu warga Islandia, Björn Hjaltason, di Kiðafell, Kjós, Islandia Barat.

Menurut laporan media lokal Islandia, Hjaltason membagikan momen tersebut di akun Facebook-nya dalam sebuah komunitas tentang serangga.

"Saat senja tanggal 16 Oktober, saya melihat seekor lalat aneh. Saya langsung curiga apa yang sedang terjadi dan segera mengumpulkan lalat itu," tulis Hjaltason.

Setelah menemukan ‘lalat aneh’ itu, Hjaltason langsung menghubungi seorang ahli entomologi dari Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia (NSII), Matthías Alfreðsson, untuk datang ke rumahnya dan meneliti jenis 'lalat' tersebut.

Alfreðsson mengidentifikasi temuan tersebut adalah nyamuk spesies Culiseta Annulata dengan dua betina dan satu jantan. Spesies ini umumnya ditemukan di wilayah Eropa Utara dan Eropa Tengah.

Berbeda dari nyamuk lainnya, Culiseta Annulata ini spesies nyamuk yang tahan dengan cuaca dingin. Meski begitu, nyamuk ini seharusnya tidak ditemukan di Islandia karena suhunya terlampau dingin dan tidak ramah bagi nyamuk.

Read Entire Article