Dokter Jelaskan Alasan Pasien Perlu Ganti Baju Sebelum Pemeriksaan PET Scan

4 weeks ago 24

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis kedokteran nuklir Esther Devina Panjaitan, mengatakan bahwa kontaminasi silang terhadap radiasi PET scan harus dihindari. Oleh karena itu, pasien harus mengganti baju sebelum pemeriksaan.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pasien harus diisolasi dalam ruang khusus setelah pemeriksaan PET Scan. Ini sesuai dengan aturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

“Walaupun kita sudah melakukan seminimal mungkin, seaman mungkin, kita tidak pernah tahu kalau ada pasien yang tiba-tiba dia mengeluhkan muntah atau yang lain. Itu bisa jadi kontaminasi. Jadi, harapannya pasien pulang pun dia tidak akan membawa radiasi keluar,” ujarnya dalam acara Press Conference Kerjasama Strategis GE HealthCare dan RS Mitra Keluarga Bekasi dalam Implementasi Teknologi Kedokteran Nuklir melalui PET/CT dan SPECT/CT di Bekasi Selatan pada Kamis, 6 November 2025.

Kebanyakan orang merasa bahwa ‘radiasi’ memiliki efek yang membahayakan manusia. Namun, Esther menjelaskan bahwa adanya kontaminasi radiasi tidak berbahaya. Hal ini karena dosis radiasi yang diterima cenderung tidak terlalu tinggi.

Pencegahan Kontaminasi Radiasi

Meski tidak berbahaya, Esther mengatakan bahwa upaya pencegahan kontaminasi radiasi tetap perlu dilakukan. Pertama, agar radiasi dalam diri pasien bisa meluruh secara optimal sehingga pasien bisa dipulangkan dalam kondisi ‘bersih’. Peluruhan zat radiasi terjadi bisa selama dua jam.

Kedua, agar pasien dalam masa terapi tidak terkena radiasi lagi dari tempat lain. Hal ini karena PET scan sudah memberikan radiasi terhadap pasien tersebut sehingga perlu dilakukan isolasi.

Esther mengatakan bahwa radiasi yang dilakukan saat PET Scan sudah sangat kecil dan sudah terukur. Sehingga tidak akan memberikan dampak berbahaya.

“Sebenarnya pun kontaminasi ataupun paparan radiasinya itu sangat kecil, sehingga pasien yang sudah dilakukan pemeriksaan itu sudah diukur, kalau dia paparan radiasinya aman untuk dilepas ke masyarakat atau berhubungan dengan orang siapapun seperti itu. Jadi dia tidak akan memberikan efek apa-apa,” jelasnya.

Anjuran Jarak 1 Meter dengan Kelompok Rentan

Jika terdapat pasien radiasi yang keluar dari ruang isolasi, Esther menyarankan bahwa pasien tersebut harus menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain. Terutama dengan ibu hamil dan balita karena keduanya cukup rentan.

Meski demikian, Esther kembali menegaskan bahwa radiasi akan menurun dengan sendirinya. Sehingga seiring berjalannya waktu, pasien tersebut tidak akan berdampak apa-apa sekalipun pada kelompok rentan.

“Biasanya kita akan menganjurkan pasiennya untuk menghindari dekat dengan ibu hamil atau balita dengan jarak satu meter. Tetapi, setelah jangka waktu tertentu, dia tidak akan memberikan pengaruh apa-apa. Jadi, cukup aman,” pungkasnya.

Read Entire Article