Laporan Liputan6.com dari Hong Kong, Menjajal Olahraga Favorit Ahli Matematika

2 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Butuh otak cerdas untuk menaklukkan lawan sekaligus memenangkan pertandingan olahraga permainan ini. Bukan catur dan juga bukan bridge. Olahraga yang dimaksud adalah biliar.

Namun, tidak seperti catur atau bridge, biliar memiliki tantangan ekstra karena tuntutan fisik. Pemain harus stabil agar bisa memukul bola dengan tepat, dalam usaha mengeksekusi strategi yang sudah terbayang di benaknya.

Ada alasan mengapa biliar membutuhkan otak encer. Pemain harus menemukan sudut yang tepat agar bola berjalan sesuai keinginan, apakah itu masuk lubang atau menyulitkan lawan. Melenceng sedikit hasilnya bisa berantakan.

Belum lagi dalam menentukan tenaga yang dibutuhkan dalam memukul. Atau mencari solusi saat menghadapi situasi meja yang tidak kondusif saat letak bola-bola tak beraturan.

Pebiliar cantik berdarah Manado berhasil sukses dengan meraih peringkat 9 dunia. Meski demikian, ia pernah melakukan sejumlah kegagalan.

Kolaborasi dengan Pemain Top

Jurnalis Liputan6.com Harley Ikhsan mendapat ilmu ini saat mengunjungi Hong Kong Billiard Sports Academy beberapa waktu lalu. Pada kesempatan tersebut, rombongan jurnalis yang diajak Information Services Department Hong Kong mendapat pelatihan dari instruktur di sana, salah satunya Django Fung.

Bukan sekedar pelatih, Django Fung juga menjadi salah satu investor akademi tersebut. Dia memiliki pengalaman segudang dan berkolaborasi bersama pemain-pemain top. Mulai juara dunia tujuh kali Ronnie O’Sullivan, Neil Robertson, Luca Brecel, hingga peringkat satu dunia saat ini Judd Trump.

"Saya mulai bermain biliar saat pergi ke Inggris, saat itu masih aktif main tenis meja. Saya bermain begitu sering sampai membeli klub biliar. Setelah itu, banyak pemain profesional datang karena klub saya bagus untuk berlatih," katanya.

"Salah satu pemain pertama yang datang adalah Ronnie karena tinggalnya dekat, lalu kami jadi teman dekat. Lalu ada pemain lain yang datang, Neil dan Judd."

"Dalam kesempatan bekerja dengan pemain-pemain ini, saya menemukan metode bagaimana mereka berlatih, bagaimana tiap individu mempersiapkan diri dan mengembangkan permainan. Jadi saya menimba banyak pengetahuan dari para pemain top ini seiring berjalannya waktu," papar Django Fung.

Hong Kong Billiard Sports Academy terletak di Kai Tak Mall 3. Django Fung berharap dapat menemukan berlian baru sekolah ini.

"(Mereka) harus punya ketertarikan dalam memasukkan bola. Saya menemukan banyak orang suka biliar karena penasaran dalam mencari, apakah sudut sudah tepat, gerak bola, dan memperkirakan reaksi bola ketika dipukul," ungkapnya.

"Karena itu permainan ini menarik minat orang pintar. Banyak pemain biliar hebat adalah ahli matematika. Permainan ini juga menyorot konsentrasi dan akurasi. Jadi sebagai pemain, harus stabil," lanjut Django Fung.

Berharap Biliar Tembus Olimpiade

Sosok yang dinamakan oleh orang tuanya dari gitaris Prancis Django Reinhardt ini menutup pembicaraan dengan satu harapan. Dia berharap biliar dengan berbagai jenis variannya suatu saat bakal dipertandingkan di Olimpiade.

Sejauh ini biliar belum pernah tampil pada pesta olahraga termegah di muka bumi tersebut. Pada pentas regional, biliar pernah diselenggarakan di SEA Games dan Asian Games.

Django Fung menyebut Chinese 8-ball punya kans besar seiring bertumbuhnya popularitas.

Read Entire Article