Retinopati Diabetik Ancam 43 Persen Penyandang Diabetes, Ini 5 Langkah Strategis Penanganannya

2 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan Hari Diabetes Sedunia, perhatian terhadap Retinopati Diabetik (RD) semakin menguat. Kondisi ini kini menjadi salah satu penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia, seiring meningkatnya jumlah masyarakat yang hidup dengan Diabetes Mellitus.

Para ahli menekankan bahwa Retinopati Diabetik harus ditangani dengan pendekatan komprehensif yang menghubungkan fasilitas layanan kesehatan primer, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi lintas sektor.

Data terbaru menunjukkan bahwa dua dari lima atau sekitar 43,1 persen penyandang diabetes tipe 2 mengalami Retinopati Diabetik. Kerusakan pembuluh darah di retina ini sering berkembang tanpa gejala awal, membuat banyak pasien baru menyadari kondisinya ketika sudah memasuki tahap lanjut.

Komplikasi seperti Diabetic Macular Edema (DME), yang menyebabkan pembengkakan makula dan meningkatkan risiko kebutaan, juga ditemukan pada sekitar 29 persen pasien RD secara global.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menyampaikan bahwa beban diabetes di Indonesia masih sangat besar. "Prevalensinya mencapai hampir 30 persen, artinya sekitar 65 juta masyarakat Indonesia terindikasi mengidap diabetes. Namun, saat ini kita baru bisa mendeteksi sekitar 10 juta," ujarnya.

Read Entire Article